Seseorang bisa dikatakan jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Kejujuran diperlukan dalam kehidupan. Karena jika kita membiasakan diri hidup jujur maka kehidupan kita akan bahagia, harmonis, dan tentram.
Jika kita terbiasa melakukan kecurangan dan kebohongan maka kehidupan manusia akan terasa rumit, sulit, dan permasalahan menjadi tak berujung.
Kita harus membiasakan diri dengan sikap jujur dan menjauhi kebohongan. Bagaimana cara menanamkan kejujuran dalam diri? Caranya adalah dengan melatih diri terus menerus berkata sesuai kenyataan. Sikap terpuji tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi perlu pembiasaan.
Sudahkah kalian membiasakan diri bersikap jujur? Anak muda adalah calon pemimpin yang berakhlak mulia. Bangsa kita membutuhkan pemimpin yang berakhlak mulia, adil, dan jujur. Setiap janji harus ditepati karena janji adalah hutang.
Contoh Kisah Perbuatan Jujur
"KEJUJURAN SAUDAGAR PERHIASAN"
|
sumber:https://islamindonesia.id/wp-content/uploads/2016/03/kisah-sebuah-amanah.jpg |
Suatu hari, di zaman tabiin, seorang saudagar perhiasan bernama Yunus
bin Ubaid meminta tolong kepada saudaranya untuk menjaga toko, karena
ia hendak ke masjid menunaikan salat berjamaah. Tidak berapa lama
setelah Yunus berangkat ke masjid, datanglah seorang badui hendak
membeli perhiasan. Setelah melihat-lihat perhiasan yang ada, badui itu
menjatuhkan pilihan pada sebuah permata, yang kemudian dibayarnya
seharga 400 dirham. Setelah membayar dan menerima permata tersebut, si
badui meninggalkan toko perhiasan.
Di tengah jalan, ia berpapasan dengan Yunus bin Ubaid yang baru saja
pulang dari masjid. Yunus melihat di tangan badu itu ada permata yang
sangat dikenalnya, karena ia memang barang dagangan di toko miliknya.
Yunus kemudian menghampiri badui itu dan bertanya kepadanya, "Wahai saudara, berapa harga permata ini engkau beli?"
"400 dirham" jawab badui itu singkat."Saudara,
harga permata ini sebenarnya hanya 200 dirham. Mari kita kembali ke
toko kami agar engkau mendapatkan uang kembalian yang menjadi hakmu. Aku
adalah pemilik toko perhiasan tempat engkau membeli permata ini."
"Tidak perlu, Tuan. Aku sudah merasa senang
dengan harga 400 dirham itu. Sebab, di tempatku harga permata seperti
ini paling murah adalah 500 dirham."
Tetapi Yunus bin Ubaid tetap mendesaknya agar bersedia kembali ke
tokonya. Di sana, kemudian Yunus mengembalikan uang 200 dirham kepada
badui itu. Setelah si badui meninggalkan tokonya, Yunus lalu berkata
kepada saudaranya, "Wahai saudaraku, apakah engkau
tidak malu dan takut kepada Allah atas apa yang telah engkau lakukan
terhadap badui tadi. Engkau telah menjual barang seharga dua kali lipat
dari harga yang semestinya?"
Dengan kepala tertunduk, saudaranya itu mencoba membela diri, "Tapi, ia sendiri yang mau membeli dengan harga 400 dirham."
Yunus bin Ubaid berkata lagi, "Ya, namun
tidakkah engkau tahu bahwa di pundak kita terpikul satu amanah untuk
memperlakukan saudara kita seperti memperlakukan diri kita sendiri?"
Seandainya dunia ini terdiri atas orang-orang seperti Yunus bin Ubaid, tentulah umat ini akan tenteram dalam hidup mereka.
Sumber: http://arleg.heck.in/1001-kisah-teladan-kejujuran-seorang-sau.xhtml
Manfaat Bersikap Jujur :
- Jujur akan melahirkan ketenangan
- Orang jujur akan dicintai oleh manusia
- Jujur akan mendatangkan keberkahan dari Allah
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang dapat dilihat dari ucapan dan perilakunya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal,yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Jika kita menunjukkan sikap sopan santun, maka kita akan dihargai dan dihormati orang lain.
Pergaulan sesama pelajar di
sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi dengan santun. Contohnya menyapa
teman dengan ucapan “assalamu’alaikum”, menghormati
kakak kelas, menyayangi adik kelas, mematuhi tata tertib, menghormati bapak/ibu
guru dan staf tata usaha ,bertutur kata lemah lembut kepada siapa saja, serta
menjaga perasaan warga sekolah.
|
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling." |
Seorang anak wajib menghormati dan
menyayangi kedua orang tua. Bentuk hormat dan sayang kita kepada orangtua,
diantaranya dengan bertutur kata santun kepada keduanya. Terlebih seorang ibu,
sungguh jasanya tak ternilai. Mulai dari mengandung, melahirkan, merawat dan
membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.
Jika kalian memiliki pembantu di
rumah, ia juga harus diperlakukan dengan santun.
Manfaat dari sikap santun adalah
a a. Mudah diterima oleh orang lain
b b. Menunjang kesuksesan
c. Dicintai oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya.
Contoh Kisah Perbuatan Santun
|
sumber: https://pioner2b.files.wordpress.com/2009/08/pohon.jpg |
Sopan Santun
Mantan Ibu Guru yang kelelahan itu beringsut-ingsut menuju ke antrian di Kmart. Kaki kirnya terasa sakit dan ia berharap ia telah meminum semua pilnya untuk hari itu: yang satu untuk tekanan darah tinggi, yang lain untuk pusing-pusing, dan yang lainnya untuk penyakit lain lagi.Syukurlah aku telah pensiun bertahun-tahun lampau, katanya kepada diri sendiri. Masih kuatkah aku bila harus mengajar anak-anak zaman sekarang?
Begitu tiba pada antrian, ia melihat seorang pria muda dengan empat orang anak dan seorang istri atau pacar yang sedang hamil tiba tepat bersamaan dengannya. Mantan guru itu tidak bisa melepaskan pandangannya dari tato pada leher sang pria muda. Pastilah ia pernah dipenjara, pikirnya. Ia terus memperhatikan penampilan lelaki itu. T-shirt putihnya, rambut yang dicukur pendek, dan celana baggy yang dikenakannya membuat wanita itu sampai pada kesimpulan, Ia pasti anggota gang.
Sang mantan guru mencoba membiarkan pria muda itu mengambil tempat di depan.
“Silakan Anda lebih dulu,” Kata wanita itu.
“Tidak, Anda yang lebih dahulu.” Balas lelaki itu.
“Tidak, Anda tidak sendirian,” sahut sang mantan guru.
“Kami harus hormat kepada yang lebih tua,” tegas lelaki itu. Dan bersamaan dengan itu, dengan gerak tangannya ia menyilakan sang wanita mengambil tempat di depan.
Seulas senyum tergurat pada bibirnya ketika sang mantan guru lewat di depan lelaki itu. Tetapi sebagai orang berjiwa guru, ia tidak dapat melewatkan kejadian istimewa ini sehingga ia berpaling ke belakang dan bertanya, “Anda sopan sekali, siapa yang mengajarkannya kepada Anda?”
“Tentu saja Anda, Ibu Simpson, waktu saya masih kelas tiga.”
sumber : https://pioner2b.wordpress.com/2011/05/04/kisah-sopan-santun/
Malu adalah menahan diri dari
perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Rasa malu merupakan bagian dari iman
karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari
kemaksiatan.
Ketahuilah, bahwa malu bukan berarti tidak percaya diri,minder, atau merasa rendah diri. Misalnya, seseorang malu berjilbab karena takut diejek temannya. Terhadap hal-hal baik kita tidak boleh merasa malu. Rasa malu harus dilandasi karena Allah Swt. bukan karena selain-Nya.
Beberapa manfaat dari sifat malu yaitu:
a. mencegah dari perbuatan tercela
b. mendorong berbuat kebaikan
c. mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah.